Selamat datang di Blog BPK PA GPIB Karunia..
Mari melayani DIA dengan penuh sukacita melalui tubuh2 mungil yang merupakan masa depan gereja.

All About PA Karunia

Foto saya
Ciputat, Tangerang, Indonesia
I Love Jesus and we know that Jesus Love us..

BPK PA GPIB Karunia.....

BPK - PA alis Bidang Pelayanan Kategorial - Pelayanan Anak adalah suatu bidang pelayanan khusus untuk anak-anak di lingkup GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat).
Usia anak yang masuk dalam lingkup BPK PA adalah usia 1 - 12 tahun.
Setiap hari Minggu BPK PA mengadakan IMPA (Ibadah Minggu Pelayanan Anak) untuk anak-anak batita sampai kelas 6 SD.
di BPK PA GPIB Karunia sendiri,, kami membagi kelas IMPA menjadi 3 kelas, yaitu :
  • Kelas TK ( batita & balita)
  • Kelas Anak Kecil ( kelas 1 - 3 SD)
  • Kelas Anak Tanggung ( kelas 4 - 6 SD)
Kami siy bercita-cita mau buka kelas batita juga,, tapi masih perlu usaha lebih keras lagi x ya.. sambil terus berdoa tentunya.

Sampai saat ini kami terdiri dari :
  • 30 pelayan (11 untuk kelas TK, 10 untuk kelas AK, 9 untuk kelas AT)
  • 280 Anak
Di IMPA dikenal sebutan adik (u/ anak layan) dan Kakak (u/ Pelayan),, ini sudah menjadi tradisi.

Pemberitaan Firman diambil dari Alkitab dan lagu yang dinyanyikan adalah lagu dari Kidung Ceria. Para pelayan PA menggunakan SBA (Sabda Bina Anak) sebagai penuntun untuk bahan mengajar di IMPA.

BPK PA GPIB Karunia terbagi dalam 7 pos pelayanan :
  • Pos Bojongsari
  • Pos Reni Jaya
  • Pos Bukit Pamulang Indah
  • Pos Pamulang Permai
  • Pos Pusat 1
  • Pos Pusat 2
  • Pos Pasar Jumat
Jadi setiap 2 bulan tempat mengajar u/ kk pelayan di rolling.

Itulah seputar BPK PA GPIB Karunia.. ^^

Februari 26, 2009

Kisah Lagu Malam Kudus

Bisakah kita membayangkan kalau dalam ibadah malam Natal, organ/piano yang seharusnya mengalunkan lagu-lagu Natal, mengalami kerusakan? Itulah yang terjadi pada malam Natal tahun 1818 di desa Oberdorf, Austria.

Semuanya bermula dari kisah seorang Joseph Mohr, Pastor pembantu di gereja St Nikolas di desa Oberdorf-Austria. Ia bersahabat dengan Franz Xaver Gruber, seorang guru musik. Pada tanggal 24 Desember 1818 pagi, Mohr melawat seorang ibu yang baru melahirkan bayinya. Dalam perjalanan pulang ke paroki, ia berhenti di tepi sungai dan merenungkan peristiwa Natal yang sesaat lagi akan menjelang. Lalu ia menulis sebuah puisi yang menggambarkan intisari kisah Natal. Puisi itu diberi judul dalam bahasa Jerman Stille Nacht, heilige Nacht. Untaian kata dalam puisi itu benar-benar mampu mengungkapkan kedalaman makna peristiwa ‘Allah menjadi manusia’.

Waktu Mohr tiba di Paroki, ia sedih mendengar berita bahwa organ gereja telah dirusak tikus. Mohr sedih karena Misa malam menjelang Natal sudah di ambang pintu, sementara gereja tidak punya dana untuk memperbaiki organ tersebut. Dalam kesedihannya ia pergi ke rumah sahabatnya Franz Guber, menceritakan persoalan rusaknya organ gereja. Mohr menyerahkan puisinya kepada Gruber dan memintanya menuliskan melodi atas puisinya itu dengan iringan gitar. Gruber menyelesaikannya dalam hitungan jam. Gruber dan Mohr kemudian menyanyikan lagu itu untuk pertama kalinya dalam Misa malam Natal di gereja St Nikolas.

Awalnya lagu ini sempat dilecehkan karena tidak menggunakan bahasa latin, bahasa resmi gereja Katolik saat itu. Tetapi lagu itu terus memperoleh popularitasnya, terutama sejak dinyanyikan keluarga Rainers dan Strassers yang sangat terkenal di Austria saat itu. Mereka memperkenalkannya di penjuru Eropa Utara. Tahun 1834, mereka menyanyikannya di hadapan raja Frederick Wilhelmus IV, Raja Prusia di gereja Berlin Imperial. Sejak saat itu raja mewajibkan lagu Stille Nacht dinyanyikan di segenap penjuru kerajaan pada pesta-pesta dan perayaan Natal. Tahun 1839 keluarga Rainers memperkenalkannya di Amerika. Sejak saat itu lagu Stille Nacht, semakin mendunia. Ironisnya tidak ada yang mengetahui penulis lirik maupun melodinya. Baru pada abad 20, teks asli dengan tulisan tangan Mohr ditemukan. Disebelah kanan atas teks asli tersebut, tertulis kata-kata Melodie von Fr Xav Gruber.

(Pdt. Ny. Nancy Nisahpih-Rehatta, M.Th.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar