Selamat datang di Blog BPK PA GPIB Karunia..
Mari melayani DIA dengan penuh sukacita melalui tubuh2 mungil yang merupakan masa depan gereja.

All About PA Karunia

Foto saya
Ciputat, Tangerang, Indonesia
I Love Jesus and we know that Jesus Love us..

BPK PA GPIB Karunia.....

BPK - PA alis Bidang Pelayanan Kategorial - Pelayanan Anak adalah suatu bidang pelayanan khusus untuk anak-anak di lingkup GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat).
Usia anak yang masuk dalam lingkup BPK PA adalah usia 1 - 12 tahun.
Setiap hari Minggu BPK PA mengadakan IMPA (Ibadah Minggu Pelayanan Anak) untuk anak-anak batita sampai kelas 6 SD.
di BPK PA GPIB Karunia sendiri,, kami membagi kelas IMPA menjadi 3 kelas, yaitu :
  • Kelas TK ( batita & balita)
  • Kelas Anak Kecil ( kelas 1 - 3 SD)
  • Kelas Anak Tanggung ( kelas 4 - 6 SD)
Kami siy bercita-cita mau buka kelas batita juga,, tapi masih perlu usaha lebih keras lagi x ya.. sambil terus berdoa tentunya.

Sampai saat ini kami terdiri dari :
  • 30 pelayan (11 untuk kelas TK, 10 untuk kelas AK, 9 untuk kelas AT)
  • 280 Anak
Di IMPA dikenal sebutan adik (u/ anak layan) dan Kakak (u/ Pelayan),, ini sudah menjadi tradisi.

Pemberitaan Firman diambil dari Alkitab dan lagu yang dinyanyikan adalah lagu dari Kidung Ceria. Para pelayan PA menggunakan SBA (Sabda Bina Anak) sebagai penuntun untuk bahan mengajar di IMPA.

BPK PA GPIB Karunia terbagi dalam 7 pos pelayanan :
  • Pos Bojongsari
  • Pos Reni Jaya
  • Pos Bukit Pamulang Indah
  • Pos Pamulang Permai
  • Pos Pusat 1
  • Pos Pusat 2
  • Pos Pasar Jumat
Jadi setiap 2 bulan tempat mengajar u/ kk pelayan di rolling.

Itulah seputar BPK PA GPIB Karunia.. ^^

Februari 26, 2009

Kisah Lagu Malam Kudus

Bisakah kita membayangkan kalau dalam ibadah malam Natal, organ/piano yang seharusnya mengalunkan lagu-lagu Natal, mengalami kerusakan? Itulah yang terjadi pada malam Natal tahun 1818 di desa Oberdorf, Austria.

Semuanya bermula dari kisah seorang Joseph Mohr, Pastor pembantu di gereja St Nikolas di desa Oberdorf-Austria. Ia bersahabat dengan Franz Xaver Gruber, seorang guru musik. Pada tanggal 24 Desember 1818 pagi, Mohr melawat seorang ibu yang baru melahirkan bayinya. Dalam perjalanan pulang ke paroki, ia berhenti di tepi sungai dan merenungkan peristiwa Natal yang sesaat lagi akan menjelang. Lalu ia menulis sebuah puisi yang menggambarkan intisari kisah Natal. Puisi itu diberi judul dalam bahasa Jerman Stille Nacht, heilige Nacht. Untaian kata dalam puisi itu benar-benar mampu mengungkapkan kedalaman makna peristiwa ‘Allah menjadi manusia’.

Waktu Mohr tiba di Paroki, ia sedih mendengar berita bahwa organ gereja telah dirusak tikus. Mohr sedih karena Misa malam menjelang Natal sudah di ambang pintu, sementara gereja tidak punya dana untuk memperbaiki organ tersebut. Dalam kesedihannya ia pergi ke rumah sahabatnya Franz Guber, menceritakan persoalan rusaknya organ gereja. Mohr menyerahkan puisinya kepada Gruber dan memintanya menuliskan melodi atas puisinya itu dengan iringan gitar. Gruber menyelesaikannya dalam hitungan jam. Gruber dan Mohr kemudian menyanyikan lagu itu untuk pertama kalinya dalam Misa malam Natal di gereja St Nikolas.

Awalnya lagu ini sempat dilecehkan karena tidak menggunakan bahasa latin, bahasa resmi gereja Katolik saat itu. Tetapi lagu itu terus memperoleh popularitasnya, terutama sejak dinyanyikan keluarga Rainers dan Strassers yang sangat terkenal di Austria saat itu. Mereka memperkenalkannya di penjuru Eropa Utara. Tahun 1834, mereka menyanyikannya di hadapan raja Frederick Wilhelmus IV, Raja Prusia di gereja Berlin Imperial. Sejak saat itu raja mewajibkan lagu Stille Nacht dinyanyikan di segenap penjuru kerajaan pada pesta-pesta dan perayaan Natal. Tahun 1839 keluarga Rainers memperkenalkannya di Amerika. Sejak saat itu lagu Stille Nacht, semakin mendunia. Ironisnya tidak ada yang mengetahui penulis lirik maupun melodinya. Baru pada abad 20, teks asli dengan tulisan tangan Mohr ditemukan. Disebelah kanan atas teks asli tersebut, tertulis kata-kata Melodie von Fr Xav Gruber.

(Pdt. Ny. Nancy Nisahpih-Rehatta, M.Th.)

Februari 25, 2009

BERDOA

Ada banyak cara untuk mengajarkan hal berdoa kepada anak dan tidak ada cara yang salah atau benar dalam melakukan hal tersebut. Dalam proses mengajarkan doa kepada anak-anak, kita juga dapat mengajarkan rencana Tuhan akan keselamatan. Beberapa hal berikut ini merupakan hal-hal yang dapat Anda sampaikan mengenai doa kepada anak-anak dan dapat Anda kembangkan sendiri menurut kebutuhan dalam pelayanan Anda.

  1. Allah mengasihimu -- tanpa syarat; Dia ingin mendengar dan menjawab doamu.

    Anak-anak harus diyakinkan bahwa Allah selalu mendengarkan doa mereka, bahkan jika mereka baru saja melakukan hal-hal yang tidak disenangi-Nya, Allah akan mengampuni mereka. Allah selalu tahu apa yang ada di dalam hati kita. Sangat penting untuk selalu jujur dan benar, terutama di hadapan Allah.

  2. Apakah doa itu?

    1. Sangat penting untuk mengajarkan kepada anak bahwa doa kita bukanlah sekadar permohonan untuk mendapatkan segala sesuatu yang kita mau dari Tuhan. Doa adalah cara yang Tuhan pakai untuk menyatakan kehendak-Nya di dunia ini. Cara-Nya adalah dengan berkomunikasi dengan umat-Nya. Doa dapat mencakup seluruh dunia dan seakan-akan menyatukan dunia dengan surga.

    2. Doa menyatakan dengan bebas apa yang ada di dalam hati kita kepada Tuhan. Komunikasi ini berkembang sesuai dengan semakin intimnya hubungan kita dengan Tuhan. Doa adalah menceritakan kepada Tuhan segala ketakutan, kekhawatiran, dan perhatian kita. Hal tersebut berarti kita bercerita kepada Tuhan tentang masalah, kebutuhan, atau hal-hal yang tidak kita mengerti. Dengan doa, kita juga mengucap syukur kepada Tuhan. Doa adalah percakapan kita dengan Tuhan. Kita dapat berbicara kepada-Nya seperti kita berbicara kepada teman kita.

  3. Apakah Tuhan selalu menjawab doa kita?

    Ya, Tuhan selalu menjawabnya, tetapi jawaban-Nya tidak selalu sesuai dengan apa yang kita kehendaki atau harapkan. Dia dapat berkata, "ya", "tidak", atau "tunggu". Tuhan menjawab doa untuk memberkati, mengajar, membimbing, atau melindungi kita. Dia dapat saja menjawab walaupun Dia tahu jawaban itu bukan yang terbaik menurut kita, tetapi jawaban yang Dia berikan akan memberikan kita pelajaran yang amat berharga. Tuhan menjawab doa kita untuk memberikan apa yang benar-benar kita butuhkan dan diberikan-Nya di waktu yang tepat. Kadang waktu-Nya tidak sesuai dengan waktu kita, tetapi Tuhan tahu bahwa penting bagi kita untuk menunggu. Dia selalu tahu apa yang kita inginkan dan kita dapat memercayai bahwa Dia akan melakukan apa yang terbaik untuk kita.

  4. Bagaimana seharusnya kita berdoa?

    1. Di dalam nama Tuhan Yesus.
      Hal yang paling penting dalam mengajarkan doa kepada anak-anak adalah bahwa doa harus selalu dilakukan dalam nama Tuhan Yesus. "dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya" (Yoh. 14:13-14).

    2. Bagian-bagian dalam doa.
      Tentu saja tidak ada suatu aturan/pola tertentu mengenai doa, tetapi hal tersebut dapat menolong anak-anak. Orang dewasa biasanya memiliki rencana doa. Beberapa membagi doa ke dalam beberapa bagian yaitu doa penyembahan (adoration), pengakuan dosa (confession), ucapan syukur (thanksgiving), atau permohonan (supplication). Untuk anak-anak, kita dapat menggunakan kata-kata yang lebih sederhana untuk membagi doa, misalnya memuji dan menyembah Tuhan, mengakui dosa-dosa kita, berterima kasih kepada Tuhan, berdoa untuk kebutuhan orang lain, dan berdoa untuk kebutuhan pribadi kita.

  5. Kapan seharusnya kita berdoa?

    Beberapa anak tahu dan memiliki waktu-waktu tertentu untuk berdoa, sebelum makan dan tidur di malam hari. Saat mereka telah menyadari bahwa Allah selalu mendengarkan mereka dan Dia tidak pernah berlibur atau tertidur, itu berarti anak sudah siap untuk menerima pengajaran bahwa kita dapat berbicara dengan Tuhan di waktu-waktu tertentu, atau sesering mungkin. Penting bagi anak untuk mengetahui bahwa mereka dapat berbicara kepada Tuhan kapan saja mereka membutuhkan atau kapan saja mereka ingin menyatakan sukacita atau ucapan syukur mereka. Penting pula bagi mereka untuk tahu bahwa ada waktu-waktu khusus yang bisa ditetapkan untuk berdoa secara pribadi dan ada waktu lain di mana kita perlu berdoa bersama-sama dengan orang lain. Kisah Para Rasul menuliskan contoh di mana orang Kristen berkumpul untuk berdoa bersama.

Satu cara yang baik untuk memberikan ilustrasi bahwa doa pribadi dapat dilakukan setiap saat adalah dengan menyatakan teladan Yesus, yang memiliki waktu yang berbeda-beda untuk berdoa. Beberapa di antaranya adalah doa pagi (Mrk. 1:35), doa sore (Mrk. 6:46-47), dan doa malam (Luk. 6:12). (t/Davida)

Sumber : pepak.sabda.org

Februari 19, 2009

Prayer

10 THINGS YOUR CHILD SHOULD KNOW ABOUT PRAYER

1. Prayer is communication.
It can be spoken or silent.
It can be a song or a story.





2. Prayer can be done as often as you like.
Every week. Every day. Every hour.

3. Prayer can be done however you want.
There's no right or wrong way to pray.

4. Prayer can be shared,but doesn't have to be.
It can be done alone or with a favorite toy.
It can be done with friends, family or pets.

5. Prayer can be done anywhere.
It can be done in your room or at the kitchen table.

It can be done out in your yard, at the park
or even at the zoo.

6. Prayer can be done in any mood.
You can be happy, sad,angry,scared
or confused when you pray.

7. Prayer can be for yourself or someone else.
If you know someone who could use a little help,
add them to your prayers.

8. Prayer doesn't need a certain structure,
length or specific words.
Whatever words you use, long or short,
however your prayer comes out is fine.





9. Prayer doesn't need a special occasion.
There are certain prayers
appropriate to special occasions
but you don't need to wait
for a special time to pray.

10. Prayer doesn't have to be a request.
It can also be used to give thanks
for what you have already received.
"Thank you," is a perfect prayer.

Februari 17, 2009

Doa Natal

Ya Tuhan,
Terang sudah tiba,
Lilin di Betlehem menyala.

Tolonglah saya untuk bersukacita dalam terang
dan dalam cahaya itu melihat sesama saya apa adanya.

Tolonglah saya untuk tetap mengenal dia
sementara Natal tiba, dan cakrawala malam,
sekali lagi dipenuhi dengan terang kelahiran-Mu.
Amin!

- Gordon Neel-

Malam Yang Sunyi Ini

Sst,
Bayi itu tidur
Dalam buaian ibu-Nya yang penuh kasih.
Malam sunyi,
Dan hewan ternak dalam kandang mendekam
Diam menyembah tanpa suara

Sst,
Dunia tertidur
Dalam mimpi bayi Yesus yang penuh kasih ini.
Hati kita tenang
Dan pikiran kita yang bercabang
Segera tenang dalam penyembahan yang tiada batasnya

Tidurlah, Nak, tidurlah
Tidur dalam kekudusan-Mu.
Tidurlah, bumi, tidurlah
Dalam perlindungan TuhanMu


Februari 13, 2009

Pengurus BPK PA Karunia 2007-2012

Peneguhan Pengurus BPK PA periode 2007-2012
baris 1 : Sek 2 PHMJ, Ketua PA (K'Yuli), Pdt. Rumambi, K'Venny, K'Nina, K'Eva, K'Ika
baris 2 : K'Troy, K'Emma, K'Sonya, K'Itha, K'Melani, Pen. Andreas Wowor (Ketua 3 PHMJ)


Ketua : Yuliana Wowor-Pau Adu
Wakil : Emma Emilia Manafe
Sekretaris : Ika Corina Mambou
Wk Sek : Venny Ryana
Bendahara : Eva Palupi Lalenoh
IAI : Troy Lumban Gaol
PelKes : Nina Kristina Jamlaay
Bin Dik : Melany Simandjuntak
PPSDI : Itha Jamlean
Daya Dana : Sonya Pau Adu

Drama Jalan Salib

Taman Getsemani (Markus 14 : 32-52)

N : Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya:

Yesus : "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."

N : Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka:

Yesus :"Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."

N : Ia maju sedikit, lalu berlutut dan berdoa :

Yesus : “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.”

N : Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiga muridNya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus:

Yesus : "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

N : Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga. Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya. Kemudian Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka:

Yesus : "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."

N : Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia ada serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Orang yang menyerahkan Yesus telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat."

Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata:

Yudas : "Rabi,"

N : lalu mencium Dia. Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Kata Yesus kepada mereka:

Yesus : "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci."

N : Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.

Tempat Imam Besar Kayafas (Markus 14 : 53-72)

N : Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Besar. Lalu semua imam kepala, tua-tua dan ahli Taurat berkumpul di situ.

Maka Imam Besar bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, katanya:

Imam Besar : "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"

N : Tetapi Yesus tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya:

Imam Besar : "Apakah Engkau Mesias, Anak Allah?

Yesus : "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."

N : Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata:

Imam Besar : "Untuk apa kita perlu saksi lagi? Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?"

N : Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.

Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan meninju-Nya.

N : Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Besar, dan ketika perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata:

Orang 1 : "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."

N : Tetapi ia menyangkalnya dan berkata:

Petrus : "Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud."

N : Lalu ia pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam).

N : Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia kepada orang2 yang ada di situ :

Orang 1 : "Orang ini adalah salah seorang dari mereka."

N : Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata

juga kepada Petrus:

Orang 2 : "Engkau ini pasti salah seorang dari mereka, apalagi engkau seorang Galilea!"

N : Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah:

Petrus : "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!"

N : Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu menangislah ia tersedu-sedu.

Di hadapan Pilatus (Markus 15 : 1 , Matius 27 : 3 – 5, )

N : Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus.

Pilatus bertanya kepada-Nya:

Pilatus : "Engkaukah raja orang Yahudi?"

Yesus : "Engkau sendiri mengatakannya."

N : Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu:

Pilatus : "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini."

N : Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia.

(Yesus dipakaikan jubah kebesaran!!!)

N : Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu, menurut permintaan orang banyak. Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya Barabas dibebaskan.

Pilatus menjawab mereka dan bertanya:

Pilatus : "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?"

N : Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka.

Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka:

Pilatus : "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"

N : Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"

Lalu Pilatus berkata kepada mereka:

Pilatus : "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?"

N : Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkan Dia!"

N : Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata:

Pilatus : "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"

N : Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"

N : Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya:

Tentara 1 : "Salam, hai Raja orang Yahudi!"

N : Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.

(Teks dari K’ Andre!!!)

Di Bukit Golgota (Markus & Lukas)

N : Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.

Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.

Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan.

Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: INRI "Raja orang Yahudi".

Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya.

Lalu Yesus berdoa,

Yesus : "Bapa, ampunilah mereka! Mereka tidak tahu apa yang mereka buat."

N : Orang-orang berdiri di situ sambil menonton, sementara pemimpin-pemimpin Yahudi mengejek Yesus dengan berkata,

Tentara 2 : "Ia sudah menyelamatkan orang lain; cobalah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, kalau Ia benar-benar Raja Penyelamat yang dipilih Allah!"

N : Salah seorang penjahat yang disalibkan di situ menghina Yesus. Ia berkata,

Penjahat 1 : "Engkau Raja Penyelamat, bukan? Nah, selamatkanlah diri-Mu dan kami!"

N : Tetapi penjahat yang satu lagi menegur kawannya itu, katanya,

Penjahat 2 : "Apa kau tidak takut kepada Allah? Engkau sama-sama dihukum mati seperti Dia.
Hukuman kita berdua memang setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi Dia sama sekali tidak bersalah! Yesus, ingatlah saya, kalau Engkau datang sebagai Raja!"

Yesus : "Percayalah, hari ini engkau akan bersama Aku di Firdaus."

N: Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga.

Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:

Yesus : "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

N : Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum

N : Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.

Yesus : “Ya Bapa, Ke dalam tanganMu Ku serahkan nyawaKu”

(Teks dari K’ Andre)

N : Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia:

Tentara 1 : "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"

N : Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome. Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Dan ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus.

Di Kubur Yesus (Markus 15 : 42 – Markus 16 : 8)

N : Yusuf menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu. Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus dibaringkan. (semua meninggalkan kubur Yesus sejenak)

Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur. Mereka berkata seorang kepada yang lain:

Maria : "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?"

N : Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling. Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang malaikat yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Merekapun sangat terkejut,
tetapi malaikat itu berkata kepada mereka:

Malaikat : "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu? Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."

N : Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut.

Dengan singkat mereka menyampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.